Perkara Kontemporer

Sering banget denger kata2...
Semua akan "cie-cie" pada waktunya.
Hmmm kalo dipikir sih
Kok gua kasian ya malah sama "mereka" yang di "cie-cie" in belum pada waktunya.
Ya husnudzon nya sih padahal mereka udah ikhtiar dengan melalui "jalan" yang tepat.
Cuma yang namanya netijen yakk, sulit juga dibendung.

Tapi beneran, kasian sama mereka yang di "cie-cie" in belum pada waktunya.
Mereka harus menanggung dan menerima fitnah secara nyata dan terang2an.
Yang laki2, padahal udah berusaha menjaga mata dan hatinya agar tidak tersengat fitnah wanita.
Yang wanita, padahal udah berusaha agar terhindar menjadi fitnah bagi kaum adam.
Tapi mau bagaimana lagi, emang susah membendung atmosfir netijen zaman now,
Dengan dalih hanya becanda, seakan mereka lupa adab becanda seorang mukmin,
Ada hubungan ketauan sedikit jadi bahan olok2,
Tidak adakah bahan becandaan yang lebih berkelas dan bijak? Kurang piknik!
Prinsipnya memang sulit untuk merubah mental orang lain, hanya bisa berdoa, semoga Allah senantiasa memberi mereka petunjuk dan hidayahNya.

Tapi, ada satu hal lagi yang lebih gua ga ngerti.
Sama mereka yang punya hubungan, sengaja dan mancing banget biar di "cie-cie" in.
Walau mungkin mereka klaim, hubungannya melalui "jalan" yang baik,
Padahal, dulu, mereka aktivis paling depan, berdakwah tentang menyikapi fitnah terbesar bagi kaum adam, yaitu fitnah wanita, dengan tagline2 viral mereka,
Tapi sangat disayangkan, seakan mereka lupa atau pura2 lupa, sampai harus menelan kembali ludah mereka sendiri,
Ga paham motivasinya apa, semoga Allah berikan petunjuk dan hidayah kepadanya.

Wahai sahabat, mari bersama kembalikan kejayaan islam melalui generasi mudanya yang senantiasa memperhatikan adab2 yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam.

Kemudian, segerakanlah buat kalian yang sudah (atau potensi) "ada".
Jangan mau terus2an jadi bahan gimmick nya netijen.

Sekian.